stadion Gelora Bung Karno merupakan stadion dengan kapasitas terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta International Stadium. Stadion Gelora Bung Karno memiliki kapasitas sekitar 78.000 penonton. Sedangkan untuk Jakarta International Stadium memiliki kapasitas sekitar 82.000 penonton. Dengan luas wilayah mencapai 279 hektar, kawasan GBK tidak hanya menjadi kawasan olahraga tetapi juga menjadi kawasan bisnis, rekreasi, dan pariwisata. Berlokasi di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Indonesia, Stadion Gelora Bung Karno menjadi salah satu stadion terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.
Stadion ini dijadikan sebagai kandang dari Timnas Sepak Bola Indonesia, dan menjadi venue laga-laga penting dunia seperti ASEAN GAMES, U-19 AFC 2018, dan masih banyak lagi. Stadion yang terletak di Tanah Abang, Jakarta Pusat ini pertama kali dibangun untuk mendukung Asian Games IV pada Tahun 1962.
Profil Stadion Gelora Bung Karno
Pembangunan stadion mulai tanggal 8 Februari 1960 – 21 Juli 1962. Dalam pembuatan stadion ini melibatkan banyak spesialis pembangunan dari Uni Soviet. Biaya pembangunan dikabarkan mencapai USD 12,5 juta atau sekitar Rp15,6 miliar. Awalnya, memiliki jumlah kursi sebanyak 110.000 penonton. lalu jumlah kursi stadion ini berkurang menjadi 88.000 kursi. Tak sampai disitu kapasitas penonton juga kembali berkurang menjadi 78.000 kursi. Hal tersebut terjadi karena mengalami beberapa kali renovasi dan pembaruan.
Nama stadion ini awalnya bernama Stadion Utama Senayan. Namanya sempat diganti sebanyak dua kali, yakni pada masa Orde Baru (Orba) sempat menjadi Stadion Utama Gelora Senayan. Kemudian, pada masa kepemimpinan presiden ke empat yaitu KH Abdurrahman Wahid (Gusdur) namanya kembali diganti menjadi Gelora Bung Karno. Nama stadion ini bertujuan untuk menghormati Presiden Repuplik Indonesia yaitu Soekarno.
Walaupun stadion ini dikenal sebagai Stadion Gelora Bung Karno atau Stadion GBK, stadion ini memiliki nama resmi yaitu Stadion Utama Gelora Bung Karno, karena terdapat stadion lainnya di Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno, seperti Stadion Tenis dan Stadion Akuatik.
Pada tahun 2018, mengalami renovasi lagi untuk menjadi tuan rumah Pesta Olahraga Asia 2018 yang mengakibatkan kursi penonton berkurang hingga 78.000. Renovasi ini bertujuan untuk menjadikan Stadion GBK sebagai stadion yang lebih modern dan ramah lingkungan. Pada renovasi tersebut meliputi penambahan fasilitas, termasuk bioskop, restoran, dan toko souvenir. Selain itu, fasilitas seperti sistem pencahayaan dan pendingin udara juga ditingkatkan.
Baca Juga :
- Mengenal Stadion Kapten I Wayan Dipta Sebagai Venue U-20 2023
- Mengenal Stadion Pakansari Sebagai Stadion Kebanggaan Masyarakat Bogor
- Latihan Dan Tips Untuk Meningkatkan Akurasi Lemparan Bebas Dalam Olahraga Basket
Bersumber dari jakarta.go.id Kawasan Gelora Bung Karno terdiri dari berbagai fasilitas untuk kegiatan olahraga yang nyaman, seperti Stadion Utama, Stadion Akuatik, Istora Gelora Bung Karno dan masih banyak lagi. Selain itu, terdapat penataan-penataan GBK lainnya seperti dibangunnya plaza, air mancur, hingga pedestrian. Hal ini ditujukan untuk membuat masyarakat yang mengujungi dan menggunakan kompleks GBK nyaman dan aman. Terlebih kompleks GBK juga tidak hanya dipakai untuk kompetisi olahraga saja, namun juga terbuka untuk masyarakat yang ingin berlari, bersepeda, hingga melakukan senam khususnya saat akhir pekan.
Dengan fasilitas yang modern dan kapasitas penonton yang besar, stadion ini tetap menjadi salah satu stadion terbaik di Asia Tenggara. Renovasi terbaru yang dilakukan juga bertujuan untuk menjaga stadion tetap relevan dan dapat bersaing dengan stadion internasional lainnya.
BACA JUGA : Gerak Kaki / Footwork Dalam Olahraga Bola Basket

