Mengenal Stadion Manahan Solo Sebagai Ikon Sport Tourism Memiliki Kapasitas 20rb Penonton

Surakata atau lebih dikenal Solo merupakan salah satu kota yang berada di Jawa Tengah yang memiliki luas wilayah 44,04 kilometer persegi. Nama Surakarta diambil dari dua kata bahasa Jawa, yaitu Sura yang berarti Keberanian dan Karta berarti Makmur. Pemberian nama tersebut diharapkan dapat membuat Surakarta menjadi tempat yang penghuninya adalah orang-orang yang selalu berani berjuang untuk kebaikan serta kemakmuran negara dan bangsa. Surakarta atau solo memiliki semboyan yang menjadi slogan pemeliharaan kota indah, yaitu Berseri yang berarti bersih, sehat, rapi, dan juga indah. Solo atau solo juga merupakan kota kelahiran presiden Indonesia saat ini yaitu Ir. H. Joko Widodo.

Dikota solo terpadat stadion yang bernama Stadion Manahan. Stadion Manahan dikenal sebagi Ikon Sport Tourism Kota Solo. Stadion yang terletak Jl. Adi Sucipto No.1, Manahan, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah ini, memiliki sejarah panjang dalam perkembangannya. Salah satunya, Stadion Manahan merupakan stadion yang dipilih untuk menyelenggarakan event olahraga difabel terbesar di Asia Tenggara, yaitu ASEAN Para Games pada tahun 2011.

Profil Stadion Manahan

Stadion Manahan Solo merupakan stadion persembahan dari yayasan milik ibu Tien Soeharto, istri Presiden ke II RI, Soeharto. Pembangunan stadion dimulai pada tahun 1989 dengan menggunakan laha seluas 170.000 m2 dan luas bangunan 33.300 m2. Butuh waktu kurang lebih 9 tahun untuk menyelesaikan stadion ini. Pada 21 Februari 1998, Stadion Manahan akhirnya selesai dibangun dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, yaitu H.M.Soeharto. Stadion dengan kapasitas 20.000 penonton ini pernah menjadi markas bagi sejumlah klub bola asal Kota Batik seperti Pelita Solo, Persijatim Solo FC, hingga Persis Solo. Sebelum menjadi Stadion, awalnya tempat tersebut merupakan lapangan yang digunakan untuk pacuan kuda Kadipaten Mangkunegaran.

Sejak pertama kali diresmikan, sejumlah renovasi dilakukan pada stadion ini, pada tahun 2008 Stadion Manahan melakukan proyek renovasi drainase lapangan yang menelan biaya sekitar 1,6 miliar rupiah. Tujuan dari renovasi ini yaitu untuk menghilangkan image negatif dari stadion Manahan sebagai stadion pelanggan banjir. Semua permukaan lapangan mengalami perombakan dan perbaikan. Rumput hijau yang menutup permukaan lapangan, semuanya dicabut digantikan dengan jenis rumput Dactylon Cynodon (rumput bermuda). Rumput tersebut sengaja didatangkan dari Batam untuk ditanam di lapangan stadion Manahan. Sedangkan konstruksi drainase lapangan Manahan yang terdiri dari pipa-pipa dan kain filter pasir, terpaksa didatangkan dari negara tetangga, Malaysia.

Dari proyek renovasi tersebut, akhirnya stadion Manahan berhasil melepas image negatifnya sebagai stadion pelanggan banjir. Pada tahun 2009 Stadion Manahan pun kembali digunakan. Di tahun yang sama Pekan Olah Raga Provinsi Jawa Tengah (PORPROV JATENG) 2009, menjadi event pertama yang digelar di stadion Manahan pasca stadion tersebut mengalami renovasi. Seiring berjalannya waktu, Stadion Manahan memutuskan untuk melakukan renovasi kembali pada tahun 2018 dan selesai pada akhir tahun 2019.

Baca Juga :

Dari proyek renovasi tersebut menghasilkan ruang ganti pemain lengkap dengan toilet dan ruang pemanasan, ruang kesehatan, ruang wartawan, ruang konferensi pers, dan ruang sekretariat.Stadion ini juga dilengkapi 32 unit toilet di tribun penonton. Parkir penonton juga luas, mampu menampung 2.300 motor dan 300 mobil. Kemudian di komplek Stadion Manahan juga tersedia lapangan tenis, bisbol, voli, basket, bulu tangkis, tenis meja, sirkuit motor, balap sepeda, panjat tebing, dan 3 lapangan sepak bola serta GOR Serbaguna.

Pada tahun 2023 Stadion Manahan direnovasi kembali untuk yang ketiga kalinya. Renovasi tersebut dimulai pada 16 Januari 2023 dan direncakan selesai pada akhir Maret 2023. Pada renovasi ketiga ini rencananya akan meningkatkan kualitas rumput lapangan, penambahan anti slippery floor, dan pemasangan rumput sintetis. Tujuan dari renovasi ini yaitu Stadion Manahan diharapakan salah satu venue Piala Dunia U-20 2023 yang akan diselenggarakan pada 20 Mei 2023 hingga 11 Juni 2023.

Namun karena adanya alasan politik membuat Indonesia batal sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Meskipun event olaharaga tesebut batal, Gibran Rakabuming Raka selaku walikota solo menyebut proses renovasi Stadion Manahan Solo tetap dijalankan sesuai kontrak meskipun ajang Piala Dunia U-20 2023 batal digelar di Indonesia.

© Copyright 2023 OLAHRAGA BOLA BASKET | RING BASKET | PAPAN BASKET - All Rights Reserved