Olahraga Bela Diri Taekwondo : Pengertian, Sejarah, Tingkatan Sabuk, Teknik Dasar dan Terminologi

Tae kwon do atau lebih sering ditulis Taekwondo adalah salah satu cabang seni olahraga bela diri yang berasal dari Korea Selatan. Seni bela diri satu ini tidak hanya dikenal di Korea Selatan, tapi juga sudah dikenal luas negara-negara di seluruh dunia. Sebagai salah satu olahraga bela diri paling populer, Taekwondo dipertandingkan di arena Olimpiade. 

Daftar isi

Pengertian Taekwondo

Secara umum arti Taekwondo adalah : seni beladiri yang menggunakan kaki dan tangan sebagai senjata beladiri untuk menaklukan lawannya. 

Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti “menendang atau menghancurkan dengan kaki”; Kwon berarti “tinju”; dan Do berarti “jalan” atau “seni”.  Jadi, Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas pula  sebagai “seni tangan dan kaki” atau “jalan” atau “cara kaki dan kepalan”.

Mengutip buku Ria Listina Mengajarkan Tae Kwon Do (2012), taekwondo terdiri dari tiga kata, yaitu :

  • Tae berarti kaki,
  • Kwon berarti tangan, dan
  • Do berarti seni.

Jadi taekwondo secara sederhana adalah seni atau cara mendisiplinkan diri/seni bela diri yang menggunakan teknik kaki dan tangan kosong.


Sejarah Taekwondo

Taekwondo sudah ada sejak lebih dari 2.000 tahun lalu, kira kira sejak tahun 37 Sebelum Masehi (SM) pada masa dinasti Gogoryeo di Korea. Menurut sejarah Tae kwon-do, pada masa dinasti Kogooryo di Koreaa, msyarakat menyebutnya dengan nama berbeda, yaitu Subak, Taekkyon, taeyon.

Pada masa itu, taekwondo bukanlah olahraga, tapi merupakan senjata bela diri andalan para tentara perang. Pada saat dinasti Joseon berkuasa, seni bela diri ini mulai kurang diminati oleh warga Korea. Bahkan saat Jepang berkuasa pada 1910 sampai 1945, taekwondo sama sekali dilarang.

Namun, masih ada masyarakat yang mempertahankannya secara diam-diam. Saat Korea menyatakan kemerdekaan pada 1945, mereka mengembangkan taekwondo menjadi seni bela diri tradisional Korea. Akhirnya olahraga ini dikenalkan dan berkembang di seluruh dunia.

Karena semakin berkembangnya Taekwondo, maka didirkan suatu badan federasi olahraga belada diri dunia, yaitu WTF (World Taekwondo Federation, yang diresmikan pada tanggal 28 Mei 1973. Pada masa itu, Kim Un Yong bermarkas di Kukkiwon (Seoul) Korea Selatan menjadi presiden WTF pertama.

Setelah itu kejuaraan Dunia pertama kali diadakan oleh WTF pada tanggal 25-27 Mei 1973 di Seoul diikuti oleh 18 Negara.

Sejarah taekwondo di Indonesia

Tae kwon-do aliran WTF berkembang di Indonesia pada tahun 1975 yang membawa aliran ini adalah Mauritsz Dominggus yang datang ke Indonesia pada tahun 1972 di Tanjung Priok, Jakarta Utara

Pada saat itu Tae kwon-do di Indonesia belum berkembang karena Bela Diri karate lebih dulu hadir di Indonesia seperti aliran Karate Shindoka beberapa pelatih diantaranya : Simon Kaihena – Jopi Yan Rainong – Hady Sugianto – William Giritz – Sukanda – Hasan Johan – Hendry Sanuri (Alm) - Drs. Rosid M. Siregar (Alm) – Mujiman (Alm) dan Harry Tomotala(Perguruan Karate PERKINO). Mereka tersebut bergabung dengan Mauritsz Dominggus berasal dari Ambon yang merupakan pemegang sabuk hitam Taekwondo yang belajar di Belanda dan membentuk perguruan dengan nama KATAEDO. Gabungan kata karate dan Tae kwon-do.


Pada tanggal 15 Juli 1974 atas saran Prof. Kim Ki Ha (Ketua Asosiasi Korea di Indonesia) KATAEDO di ganti nama Institut Tae kwon-do Indonesia (INTIDO). Pada saat itu Prof.Kim Ki Ha sebagai penasehat INTIDO dan atas saran beliaulah INTIDO dipertemukan dengan Duta Besar Korea Selatan dan beliau diutus ke Korea Selatan mengikuti sidang umum II WTF pada tanggal 27 Agustus 1975. Dan Prof.Kim Ki Ha memperjuangkan INTIDO untuk dapat diterima sebagai anggota WTF dan persyaratan WTF supaya INTIDO dirubah menjadi Federasi Taekwondo Indonesia (FTI) sebagai ketua umum Marsekal Muda (TNI) Sugiri.

Pada tanggal 17 juni 1976 FTI resmi menjadi anggota WTF ditandatangani oleh presiden WTF Kim Un Yong.

Pada tahun 1976 Indonesia mendatangkan pelatih dari Korea Selatan dalam rangka program peningkatan mutu dan prestasi Tae kwon-do Indonesia bernama Kim yeong Tae Dan V. Mantan juara kelas berat.

Seiring dengan berkembangnya Taekwondo di Indonesia ada 2 organisasi Taekwondo yaitu FTI (Federasi Taekwondo Indonesia) yang dipimpin oleh Marsekal Muda Sugiri dan PTI(Persatuan Taekwondo Indonesia) dipimpin oleh Leo Lapulisa.

FTI dan PTI pada tanggal 28 Maret 1981 menggelar sebuah pertemuan yang bertajuk MUSYARAH NASIONAL I, demi kemajuan Tae kwon-do Indonesia. MUNAS I tersebut melahirkan kesepakatan bersama untuk menyatukan kedua Organisasi tersebut ke dalam sebuah Organisasi Taekwondo yang sekarang kita kenal Pengurus Besar Taekwondo Indonesia(PBTI) yang diakui oleh WTF dan KONI, sebagai ketua umumnya Bapak Sarwo Edhie Wibowo dengan pelindung langsung dari ketua KONI Pusat Bapak Surono.

Taekwondo di Indonesia semakin populer sejak dipromosikan secara besar-besaran oleh Saseong Nim Daxon Joetandi (Dan VII Kukkiwon), seorang bankir profesional yang terkenal sebagai pemegang sabuk hitam termuda di Indonesia sejak berumur 7 tahun.


Teknik Dasar Taekwondo

Sama seperti olahraga bela diri lainnya, Taekwondo juga memiliki teknik dasar. Dalam taekwondo terdapat beberapa teknik dasar yang harus dikuasai para atlet, yaitu kuda-kuda, pukulan, tendangan, dan tangkisan.

Kuda-kuda (seogi)

Sama seperti seperti seni bela diri yang ada di dunia, kuda-kuda adalah teknik dasar dalam seni bela diri yang berfokus pada posisi kaki saat memijak atau menapak tanah. Dalam taekwondo, sikap seogi dibagi menjadi tiga yaitu :

  1. Neolplyo seogi (sikap kuda-kuda terbuka),
  2. Moa seogi (sikap kuda-kuda tertutup), dan
  3. Teuksu poom seogi (sikap kuda-kuda khusus).


Pukulan (jireugi)

Ada banyak jenis pukulan yang berbeda dalam taekwondo. Salah satunya adalah pukulan samping dalam taekwondo disebut yeup jiregui. Selain yeup jireugi ada pukulan momtong jireugi (pukulan arah tengah), eolgeol jireugi (pukulan arah muka), dan arae jireugi (pukulan arah bawah).  Berikut daftar pukulan dalam taekwondo:

  1. Yeop Jireugi = Pukulan Samping
  2. Chi Jireugi = Pukulan Dari Bawah Keatas
  3. Dolryeo Jireugi = Pukulan Mengait
  4. Pyojeok Jireugi = Pukulan dengan Sasaran
  5. Momtong Jireugi = Pukulan Mengarah ke Tengah (Pukulan Mengarah ke Ulu Hati)
  6. Are Jireugi = Pukulan ke bawah
  7. Oreon Jireugi = Pukulan Dengan Tangan Kanan Yang Dilakukan Sambil Menendang (ap chagi)
  8. Eolgol Jireugi = Pukulan ke Atas (kulan Mengarah ke Kepala)
  9. Hengek = Menunduk
  10. Ap Joonbi = Siap
  11. Tumbuh Jireugi = Tumbuh Noh


Tendangan (chagi)

Seni bela diri taekwondo lebih banyak menggunakan teknik tendangan atau dalam bahasa Korea disebut chagi. Berikut jenis-jenis tendangan dalam seni bela diri taekwondo.

  1. Ap Chagi: Tendangan depan menggunakan kaki depan
  2. Dollyo Chagi: Tendangan Menggunakan Punggung Kaki
  3. Yeop Chagi: Tendangan samping menggunakan pisau kaki
  4. Dwi Chagi: Tendangan belakang Twieo
  5. Ap Chagi: Tendangan depan yang dilakukan sambil melompat
  6. Twieo Dwi Chagi: Tendangan belakang yang dilakukan sambil melompat
  7. Twieo Yeop Chagi: Tendangan samping yang dilakukan sambil melompat
  8. Dubal Dangsang Chagi: Tendangan dengan dua target sasaran
  9. Goley / Narray Chagi: Tendangan ganda
  10. Sip Chagi An Chagi: Tendangan yang dilakukan sambil melompat dan tangkisan
  11. Are Maki Penriyti Chagi: Tendangan keliling.
  12. Dwi Huryeo Chagi: Tendangan berputar melalui belakang.
  13. Deol Chagi: Tendangan mencangkul ke arah kepala menggunakan tumit
  14. Aidan Dollyo Chagi: Tendangan Menggunakan Kaki Depan Ke Arah Perut
  15. Mal Badat chagi:Tendangan menggunakan kaki belakang kearah depan sambil sambil melompat kebelakang


Tangkisan (makki)

Tangkisan adalah teknik bertahan dalam taekwondo. Ada banyak jenis tangkisan dalam taekwondo di antaranya adalah are makki (tangkisan ke arah bawah untuk menangkis tendangan), eolgol makki (tangkisan ke arah kepala), an makki (tangkisan dari arah luar), dan momtong an makki (tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian luar lengan bawah, arah ke tengah dari luar ke dalam). Berikut daftar jenis tangkisan dalam taekwondo:

  1. Aremagi = Tangkisan ke arah bawah untuk menangkis tendangan
  2. Eolgol Ceceumaki = Tangkisan ke arah kepala
  3. Bakat Momtong Bakat Magi = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian dalam lengan bawah.
  4. Bakat Momtong An Magi = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian luar lengan bawah.
  5. An Magi = tangkisan dari arah luar.
  6. Bina Magi an magi = tangkisan yang dimulai dari lengan bawah dan saat masuk ke dalam harus melalui lengan atas.
  7. An palmok montong bakat magi = tangkisan ke arah lengan bawah
  8. Momtong An Makki (tangkisan ke tengah dari luar ke dalam)
  9. Momtong Bakkat Makki (tangkisan ke tengah dari dalam ke luar)
  10. Sonnal Momtong Makki (tangkisan ke tengah dengan pisau tangan)
  11. Batang Son Momtong An Makki (tangkisan ke tengah dari luar dengan bantalan telapak tangan)
  12. Kawi Makki (tangkisan menggunting)
  13. Sonnal Bitureo Makki (tangkisan melintir dengan satu pisau tangan)
  14. Hecho Makki (tangkisan ganda ke luar)
  15. Eotgoreo Arae Makki (tangkisan silang ke arah bawah)
  16. Wesanteul Makki (tangkisan ganda memotong arah bawah dan ke luar


Sabetan (chigi)

Sabetan atau chigi adalah teknik serangan yang dilakukan dengan ayunan lengan tangan atau kaki, yaitu dengan kepalan tangan, telapak tangan, siku, lutut, maupun kaki.
Beberapa teknik sabetan dalam taekwondo :

  1. Han Sonnal Mok Chigi: Sabetan dengan Pisau Tangan
  2. Jebipoom Mok Chigi: Sabetan dari Luar ke Dalam dengan Tangkisan Pisau Tangan
  3. Me Jumeok Naeryo Chigi: Sabetan dari Atas ke Bawah
  4. Palkup Dollyo Chigi: Sabetan Memutar dengan Siku Tangan
  5. Palkup Pyojeok Chigi: Sabetan Siku Tangan dengan Sasaran
  6. Mureup Chigi: Sabetan dengan Lutut


Tingkatan Sabuk dan Filosofi sabuk pada Tae Kwon Do

Untuk membedakan tingkat kemahiran, taekwondo membagi setiap peserta berdasarkan warna sabuk. Setiap peserta bisa naik sabuk atau naik level setelah melewati ujian .  Tingkatan sabuk dibedakan menjadi dua bagian utama yaitu sabuk berwarna (sistem junior/Geup) dan sabuk hitam (sistem senior/Dan).

Arti warna Sabuk

Setiap warna pada sabuk memiliki arti filosofinya. Berikut penjelasannya :

  1. Putih melambangkan kesucian, awal/dasar dari semua warna, permulaan. Di sini para taekwondoin mempelajari jurus dasar (gibon) 1
  2. Kuning melambangkan bumi,disinilah mulai ditanamkan dasar-dasar TKD dengan kuat.Mempelajari gibon 2 dan 3. Sebelum naik sabuk hijau biasanya naik ke sabuk kuning strip hijau terlebih dahulu.
  3. Hijau melambangkan hijaunya pepohonan, pada saat inilah dasar TKD mulai ditumbuhkembangkan.(mempelajari taeguk 2). Sebelum naik ke sabuk biru biasanya naik ke sabuk hijau strip biru terlebih dahulu.
  4. Biru melambangkan birunya langit yang menyelimuti bumi dan seisinya,memberi arti bahwa kita harus mulai mengetahui apa yang telah kita pelajari.(mempelajari taeguk 4). Sebelum naik sabuk merah biasanya naik ke sabuk biru strip merah terlebih dahulu.
  5. Merah melambangkan matahari artinya bahwa kita mulai menjadi pedoman bagi orang lain dan mengingatkan harus dapat mengontrol setiap sikap dan tindakan kita.(mempelajari taeguk 6). Sebelum naik sabuk hitam, biasanya naik ke sabuk merah strip dua dan merah strip satu dahulu. Maksud dari matahari adalah tingkaran di mana seorang sabuk merah memberi kehangatan atau dalam arti denotasi mulai memberi ilmu atau bimbingan.
  6. Hitam melambangkan akhir, kedalaman, kematangan dalam berlatih dan penguasaan diri kita dari takut dan kegelapan. Hitam memiliki tahapan dari Dan 1 hingga Dan 9. Juga melambangkan alam semesta

Urutan Level Sabuk Taekwondo

Berikut adalah urutan sabuk taekwondo
Sabuk Berwarna

  1. Sabuk Putih
  2. Sabuk Kuning
  3. Sabuk Kuning strip Hijau
  4. Sabuk Hijau
  5. Sabuk Hijau strip Biru
  6. Sabuk Biru
  7. Sabuk Biru strip Merah
  8. Sabuk Merah
  9. Sabuk Merah strip Hitam 1
  10. Sabuk Merah strip Hitam 2


Sabuk Hitam
Setelah melewati sabuk berwarna, taekwondoin akan masuk ke sabuk hitam yang melambangkan akhir, kedalaman, kematangan dalam berlatih dan penguasaan diri dari takut dan kegelapan. Sabuk hitam adalah warna sabuk level tertinggi dalam taekwondo. Warna sabuk hitam ini tentu diidam-idamkan oleh para taekwondoin. Sabuk Hitam memiliki tahapan dari Dan I hingga Dan IX.

  1. Sabuk Hitam Dan I
  2. Sabuk Hitam Dan II
  3. Sabuk Hitam Dan III
  4. Sabuk Hitam Dan IV
  5. Sabuk Hitam Dan V
  6. Sabuk Hitam Dan VI
  7. Sabuk Hitam Dan VII
  8. Sabuk Hitam Dan VIII
  9. Sabuk Hitam Dan IX



Terminologi /  Istilah Tae Kwon Do

  • Sabeum = Instruktur
  • Sabeum Nim = Instruktur Kepala
  • Seonbae = Senior
  • Hubae = Junior
  • Tae Kwon Do Junshin = Prinsip Ajaran Tae Kwon Do
  • Muknyeom = Meditasi
  • Dobok = Seragam Tae Kwon Do
  • Ti = Sabuk Latihan
  • Oen = Kiri
  • Oreon = Kanan
  • Joonbi = istirahat
  • Sijak = Mulai (Tanpa Komando(biasa dilakukan di poomse))
  • Kalryeo = Stop (Sementara)
  • Keysok = Lanjutkan
  • Keuman = Selesai
  • A Nee = Tidak
  • Yee = Ya
  • Eolgol = Sasaran atas (Kepala)
  • Moumtong = Sasaran tengah (Badan)
  • Arae = Sasaran bawah (Pinggang kebawah)
  • Kyungrye = Hormat
  • Chariot = Mempersiapkan Diri
  • Nici= Sekian
  • Belci Ki Manisi = Tempat Istirahat
  • Menicip = Pengawas Taekwondo
  • Dobeon = Dua Kali
  • Sambeon = Tiga Kali
  • Illjang = Satu
  • Yeejang = Dua
  • Samjang = Tiga
  • Sahjang = Empat
  • Ohjang = Lima
  • Yukjang = Enam
  • Chiljang = Tujuh
  • Paljang = Delapan



© Copyright 2023 OLAHRAGA BOLA BASKET | RING BASKET | PAPAN BASKET - All Rights Reserved