Olahraga Lempar Lembing : Sejarah, Teknik Dasar, Ukuran Lapangan, Peralatan, dan Peraturan

Lempar lembing merupakan salah satu jenis olahraga yang termasuk dalam cabang atletik. Tujuan dari olahraga lempar lembing adalah melempar lembing atau tombak untuk mencapai jarak lemparan sejauh-jauhnya. Lempar lembing, disebut juga javelin throw dalam bahasa Inggris. Lempar lembing menuntut kekuatan, kecepatan, dan ketepatan dalam melakukan aksi. Olahraga ini menjadi salah satu olahraga atletik kategori lempar yang dilombakan pada Olimpiade selain tolak peluru, lempar cakram, dan lontar martil. 

Seperti dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) lempar lembing adalah bentuk olahraga melemparkan tombak kayu dengan ujung berlapis logam runcing sejauh mungkin. Gerakan lempar lembing menirukan pemburu yang melemparkan tombak ke arah target hewan buruan.

Untuk memainkan olahraga ini, para atlet harus memiliki kekuatan yang cukup untuk dapat melemparkan lembing dengan kecepatan yang tinggi. Selain itu, mereka juga harus mampu mengendalikan lembing tersebut agar tidak terlalu jauh ke arah kiri atau kanan. Jika lembing terlalu jauh ke arah kiri atau kanan, maka atlet tidak akan mendapatkan skor yang tinggi.

Selain kekuatan dan ketepatan, kecepatan juga merupakan faktor yang penting dalam olahraga ini. Atlet harus mampu melemparkan lembing dengan kecepatan yang tinggi agar bisa mencapai jarak yang jauh. Oleh karena itu, para atlet harus melakukan latihan yang cukup untuk meningkatkan kecepatan melempar lembing mereka.

Neera Chopera, Atlet lempar lembing India


Meskipun olahraga ini terdengar cukup sederhana, namun memainkannya dengan baik memerlukan latihan dan konsentrasi yang tinggi. Para atlet yang ingin menguasai olahraga ini harus rutin melakukan latihan untuk meningkatkan kekuatan, kecepatan, dan ketepatan dalam melempar lembing.

Dengan menguasai olahraga ini, para atlet dapat menunjukkan kemampuan mereka dalam ajang-ajang yang lebih besar seperti Olympics. Olahraga ini juga dapat menjadi salah satu sumber hiburan bagi masyarakat di seluruh dunia yang ingin menonton aksi para atlet dalam menunjukkan kemampuan mereka dalam melempar lembing.


Sejarah lempar lembing

Perkiraan awal dari bentuk olahraga lempar lembing berasal dari aktivitas berburu dan perang pada peradaban awal manusia. Mengutip laman Badan Atletik Dunia (World Athletics), olahraga lempar lembing banyak ditemukan dalam peradaban Yunani kuno. Lempar lembing lantas dimasukkan sebagai bagian dari kategori olahraga pentatlon pada ajang Olimpiade di era Yunani kuno sekitar tahun 708 sebelum masehi. Namun, saat Olimpiade era modern digelar, lempar lembing baru dipertandingkan pada Olimpiade London 1908 serta terbatas untuk atlet putra. Kategori perlombaan lempar lembing untuk atlet putri baru digelar saat Olimpiade berlangsung di Los Angeles, Amerika Serikat pada 1932.


Sama seperti nomor olahraga lempar lainnya, dalam pertandingan lempar lembing juga terdapat lapangan, peralatan, dan juga perlengkapan. Berikut adalah peraturan mengenai ukuran lapangan, peralatan, dan perlengkapan lempar lembing sesuai standar Asosiasi Federasi Atletik Internasional (IAAF).

Ukuran Lapangan Lempar Lembing

Lapangan bentuk lingkaran dengan ukuran lebar 4 meter, panjang awalan 30-37 m, dan besar sudut sektor lemparan 30. Lapangan lempar lembing dibagi menjadi tiga bagian yaitu : lintasan (jalur) awalan, sudut lemparan, dan sektor lemparan. 




Lintasan awalan

Panjang lintasan awalan lapangan lempar lembing adalah minimal 30 meter dan maksimal 36,5 meter. Lebar lintasan awalan adalah 4 meter dengan tebal garis batas lintasan awalan 5 cm.

Sudut lemparan

Sudut lemparan adalah area untuk melempar lembing setelah berlari di jalur lintasan awalan. Jarak antara titik ancang-ancang dalam sudut lemparan dan bibir busur adalah 8 meter. Sudut yang tercipta dari garis poros tengah ke ujung pojok busur adalah 30 derajat.

Bibir busur adalah garis akhir yang tidak boleh dilewati oleh atlet ketika akan melempar lembing. Namun, garis dengan lebar 7 cm tersebut boleh disentuh oleh atlet selepas melempar lembing (saat terjatuh).

Sektor lemparan 

Sektor lemparan adalah lapangan berbentuk kerucut yang menjadi tempat mendaratnya lembing yang dilempar oleh atlet. Ukuran panjang sektor lemparan adalah minimal 100 meter.


Peralatan Lembing

Alat yang digunakan dalam lempar lembing adalah lembing yaitu sejenis tombak dengan ukuran lebih kecil dan lebih ringan. Tujuan dari lempar lembing adalah mencapai jarak lemparan sejauh-jauhnya. Bagian Lembing Lembing yang menjadi alat atau media dalam lempar lembing memiliki tiga bagian yaitu mata lembing (berbentuk runcing), badan lembing, dan ekor lembing. Di bagian tengah lembing juga disediakan batas untuk pegangan. Bahan tongkat lembing bisa dari bambu maupun alumunium dengan ujung yang runcing dan terbuat dari besi yang di-crome mengkilap.

Ukuran lembing untuk putra yaitu:
Berat → 800 gram
Panjang → 260-280 cm
Panjang lilitan → 14-16 cm

Ukuran lembing untuk putri yaitu:
Berat → 600 gram
Panjang → 220-230 cm
Panjang lilitan → 14-16 cm

Dalam pertandingan lempar lembing, disediakan serbuk untuk membuat tangan atlet tidak lengket. Di bagian lembing yang digunakan juga terdapat tali yang dililitkan sebagai pegangan.

Teknik dasar lempar lembing

Selain membutuhkan kekuatan dalam melempar lembing, olahraga lempar lembing juga memerlukan kecepatan saat berlari. Dalam olahraga lempar lembing, gaya yang digunakan sudah ditentukan. Jadi, atlet tidak bisa menggunakan gaya lain.

Dalam permainan lempar lembing, terdapat beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh setiap pemain agar pemain dapat melakukan lemparan dengan baik dan benar. Teknik dasar dalam lempar lembing adalah :

  1. Teknik memegang lembing.
  2. Teknik membawa lembing.
  3. Teknik melempar lembing.


Masing masing teknik ini akan di bahas lebih lanjut.

Teknik memegang lembing

Ada tiga teknik pegangan lembing dalam olahraga lempar lembing :
Teknik Memegang Lembing (Grip) Ragam teknik memegang lembing dibedakan menjadi tiga yakni: 


a. Fork atau V Grip
Pegangan lembing jenis ini dilakukan dengan posisi lembing berada di antara jari telunjuk dan jari tengah membentuk huruf V. Cara memegang lembing dengan teknik fork atau V grip mudah dilakukan dan cocok untuk atlet pemula.

b. American grip
Cara Melakukan Gaya Berjingkat pada Lempar Lembing Jenis pegangan American grip atau pegangan cara Amerika ini tidak jauh berbeda dengan cara memegang lembing Finnish grip. Perbedaan terletak pada posisi antar ketiga jari yakni kelingking, tengah, dan manis lebih rapat dibandingkan pegangan gaya finlandia serta posisi jari telunjuk yang sedikit ditekuk.

c. Finnish grip
Finnish grip merupakan teknik memegang lembing dengan cara Finlandia. Teknik memegang lembing dengan cara Finlandia adalah dengan meletakkan tiga jari yakni kelingking, tengah, manis saling berdekatan dengan ibu jari bertemu dengan jari tengah. Dalam melakukan teknik Finnish grip, posisi telunjuk terletak agak jauh dari ketiga jari lain serta diluruskan sehingga menyentuh bagian ujung dari ulir pegangan pada lembing.

Teknik membawa lembing

Berikut adalah teknik dasar lempar lembing beserta penjelasannya, seperti dikutip dari kanal YouTube MGMP PJOK SMP TEMANGGUNG. Teknik Melempar Lembing Dalam melempar lembing, gaya yang digunakan bisa disesuaikan dengan kenyamanan pelempar yaitu bisa menggunakan beberapa gaya di bawah. Gerakan melempar lembing diawali dengan lari. Cara membawa lembing saat berlari adalah:

  1. Siku ditekuk Ujung lembing menghadap ke depan bawah.
  2. Jangan sampai lembing bergoyang-goyang ketika berlari



Teknik melempar lembing

Setelah berlari, dilanjutkan dengan gerakan melempar lembing. Teknik Melempar Lembing Teknik melempar lembing yang benar adalah sebagai berikut:

  1. Membawa lembing dengan posisi siku tangan pembawa lembing berada cukup tinggi.
  2. Lalu, usahakan kaki kiri melangkah terlebih dahulu sebelum kaki kanan, serta mengarahkan pandangan menuju titik tujuan lemparan.
  3. Jelang melempar, condongkan badan ke depan dengan posisi tangan yang melempar lembing berada di atas serta bergerak ke depan searah dengan tujuan lembing.
  4. Sikap akhir setelah lembing lepas dari tangan adalah kaki kanan (terkuat) di depan, badan membungkuk, dan kaki kiri (terlemah) diangkat ke belakang.



Batas Lemparan Di lapangan lembing lembing terdapat batas lemparan. Ketika lembing sudah terlempar, jangan sampai pijakan kaki kanan melewati garis batas lemparan. Jika kaki melewati garis batas lemparan, sebarapa pun jauh lemparan, akan dianggap diskualifikasi. Adapun, sikap akhir setelah melakukan lemparan lembing disebut follow through atau gerak ikutan. Jika ada gerakan follow through, pastikan kaki kanan tidak melewati garis batas lemparan atau bisa juga kaki kanan ditahan di samping.


Peraturan Olahraga Lempar Lembing

Peraturan dalam melakukan lempar lembing adalah sebagai berikut:

  1. Pelempar berada di lintasan lapangan yang disediakan saat melakukan lempar lembing.
  2. Hasil lemparan harus menancap tidak boleh jatuh.
  3. Yang paling jauh melempar itu adalah pemenang yang sah.
  4. Setelah melempar, pelempar harus keluar melalui belakang garis lemparan.

Dalam olahraga lempar lembing, lemparan dianggap sah apabila lembing yang dilempar menancap pada tanah atau mata lemmbing menggores tanah. Pada setiap pertandingan, setiap peserta diberikan kesempatan melakukan lemparan sebanyak 3 kali. Lemparan yang terjauh adalah lemparan yang diukur oleh panitia atau juri.

Dalam permainan lempar lembing, terdapat beberapat beberapa peraturan yang dilarang untuk dilakukan oleh para pemain, diantaranya adalah.

  1. Pemain dilarang memegang lembing pada bagian lain selain pembalut atau tempat pegangan.
  2. Jika pemain melakukan lemparan melebihi batas, maka lemparan dianggap tidak sah.
  3. Lemparan tidak akan diukur atau dianggap tidak sah apabila lembing tidak menggores tanah atau menancap pada tanah.

BACA JUGA :
Olahraga Panahan: Sejarah, Teknik, dan Peralatan Yang Digunakan
Olahraga Lempar Cakram (Discus Throw) : Pengertian, Sejarah, Peralatan, Dan Teknik 

Hukuman/ Penalti dalam Lempar lembing

Sebagian besar kompetisi lembing, setiap peserta memiliki sejumlah lemparan per putaran. Untuk sebagian besar kompetisi, angka itu adalah empat hingga enam. Jika Anda melewati garis pelanggaran, lemparan Anda tidak mendarat dalam lemparan 29 derajat, atau jika ada bagian lembing yang menyentuh tanah sebelum ujung depan, lemparan Anda tidak akan dinilai. Namun, Anda masih memiliki sisa lemparan untuk mencoba mencapai jarak terjauh dan memenangkan kompetisi.

Jika Anda ketahuan menggunakan sesuatu untuk membantu Anda melempar, seperti sarung tangan atau selotip, konsekuensi selanjutnya tergantung pada kebijaksanaan petugas. Lebih sering daripada tidak, pemain mana pun yang ditemukan melanggar aturan ini akan menerima peringatan, dan jika mereka telah melempar lembingnya, itu mungkin dibatalkan. Jika seorang pemain melakukan beberapa pelanggaran, mereka dapat dikeluarkan dari kompetisi. 


Wasit dan petugas pertandingan lempar lembing

Di lempar lembing, ada tiga jenis utama petugas permainan: juri lapangan, ketua juri lapangan, dan pencatat.

 Kepala juri lapangan bertugas mengkoordinasikan upaya juri lapangan lainnya dan memvalidasi setiap upaya lemparan. Ketua juri lapangan menggunakan bendera putih untuk menandakan lemparan yang adil dan bendera merah untuk menandakan lemparan yang salah. 

Juri lapangan lainnya ditempatkan di lapangan untuk mengukur dan memverifikasi setiap lemparan. 

Pencatat hasil memiliki  tugas mencatat  skor / hasil setiap peserta.

© Copyright 2023 OLAHRAGA BOLA BASKET | RING BASKET | PAPAN BASKET - All Rights Reserved